OPINI - Di era modern ini, politik tidak lagi sekadar perebutan kekuasaan, melainkan juga ajang pertarungan nilai dan moralitas. Krisis moral yang melanda masyarakat menjadi cerminan bagaimana politik seringkali terjebak dalam dinamika yang merusak nilai-nilai kemanusiaan dan etika.
Politik dan Moralitas: Dualitas yang Semu?
Baca juga:
Pledoi Pawang Hujan Mandalika
|
Politik seharusnya menjadi arena untuk memperjuangkan kepentingan bersama dan membangun masyarakat yang adil dan sejahtera. Namun, realitas seringkali memperlihatkan bahwa politik menjadi ladang subur bagi perilaku koruptif, manipulatif, dan oportunis. Krisis moral di kalangan politisi bukanlah hal baru, tetapi akhir-akhir ini tampaknya semakin mencolok.
Korupsi sebagai Manifestasi Krisis Moral
Salah satu contoh nyata dari krisis moral dalam politik adalah maraknya kasus korupsi. Korupsi bukan hanya masalah hukum, tetapi juga masalah moral. Para pelaku korupsi mengabaikan kepentingan publik demi keuntungan pribadi. Fenomena ini mencerminkan betapa rendahnya integritas dan tanggung jawab moral di kalangan elit politik.
Manipulasi dan Politik Identitas
Selain korupsi, krisis moral dalam politik juga tercermin melalui manipulasi isu-isu identitas. Politisi seringkali memanfaatkan sentimen etnis, agama, dan budaya untuk meraih dukungan, tanpa memikirkan dampak jangka panjang terhadap kohesi sosial. Tindakan ini tidak hanya merusak tatanan masyarakat, tetapi juga menodai nilai-nilai kemanusiaan.
Peran Media dalam Memperkuat atau Mengatasi Krisis Moral
Media massa memiliki peran penting dalam membentuk opini publik dan mengawasi kinerja pemerintah. Sayangnya, media seringkali terjebak dalam permainan politik, baik melalui pemberitaan yang tidak objektif maupun melalui penyebaran berita palsu. Sebaliknya, media yang independen dan berintegritas dapat menjadi alat untuk mengatasi krisis moral dengan mengungkap kebenaran dan mempromosikan transparansi.
Solusi: Kembali ke Nilai Dasar
Mengatasi krisis moral dalam politik membutuhkan komitmen untuk kembali ke nilai-nilai dasar seperti integritas, kejujuran, dan tanggung jawab. Pendidikan politik yang mengedepankan etika dan moralitas harus diperkuat, baik di kalangan politisi maupun masyarakat umum. Selain itu, penegakan hukum yang tegas dan adil juga penting untuk memberikan efek jera kepada para pelaku korupsi dan pelanggaran moral lainnya.
Kesimpulan
Krisis moral dalam politik adalah masalah kompleks yang memerlukan solusi komprehensif. Dengan mengedepankan nilai-nilai moral dan etika, serta memperkuat peran media yang independen, kita dapat menciptakan tatanan politik yang lebih bersih dan berintegritas. Di tengah krisis moral yang melanda, inilah saatnya bagi kita semua untuk berkomitmen pada perubahan positif demi masa depan yang lebih baik.
Penulis berupaya memberikan pandangan tentang bagaimana politik dapat dan harus dihadapi dalam konteks krisis moral yang sedang terjadi. Bagaimana menurut Anda pandangan ini, apakah ada poin lain yang perlu ditambahkan?
Mesuji, 15 Juni 2024
Udin Komarudin
Ketua DPD Jurnalis Nasional Indonesia